PENGERTIAN NILAI TAMBAH DALAM PENDAPATAN NASIONAL


EKONOMI MAKRO
PENGERTIAN NILAI TAMBAH DALAM PENDAPATAN NASIONAL


PEMBAHASAN

Dalam perhitungan GDP terdapat istilah nilai tambah (Value Added), nilai tambah berlaku dalam perhitungan GDP apabila suatu perusahaan memproses barang mentah hingga memproduksinya menjadi barang jadi. Contoh nilai tambah dapat dilihat pada table 1 berikut :
Tabel 1. Perhitungan Nilai Tambah
No
Sektor Produksi
Nilai Output (Rp.)
Nilai Input (Rp.)
Nilai Tambah (Rp.)
1.
Nelayan
 300
0
300
2.
Pabrik Penggilingan ikan
 400
300
100
3.
Pabrik Pengolahan Ikan
 600
400
200
4.
Pabrik Pengalengan (pengemasan)
 800
600
200
5.
Pabrik pembekuan (cool storage)
1000
800
200
TOTAL
1000

Berdasarkan table 1 diatas dapat dijelaskan bahwa :
1.    Saat Nelayan menjual ikan di pabrik penggilingan ikan seharga Rp. 300, maka pabrik penggilingan ikan akan mengeluarkan uang sebesar Rp. 300 untuk membeli ikan. Namun nilai input nelayan sebesar 0, artinya ikan belum menjadi input pabrik penggilingan dan ikan beluim masuk tahap pemrosesan (tidak ada biaya produksi), sehingga nilai tambah nelayan sama dengan nilai output ikan sebesar Rp. 300.
2.    Ikan dari nelayan seharga Rp. 300 menjadi input pabrik penggilingan, kemudian pabrik melakukan proses penggilingan ikan menjadi tepung, sehingga output produksi sebesar Rp. 400. Nilai tambah pabrik penggilingan ikan sebesar Rp. 100.
3.    Tepung ikan dibeli pabrik pengolahan ikan dari pabrik penggilingan sebesar Rp 400, tepung ikan menjadi input perusahaan pengolahan ikan, perusahaan pengolahan ikan melakukan proses penambahan bumbu untuk menjadi surimi, sehingga output surimi ikan menjadi Rp. 600. Nilai tambah perusahaan menjadi Rp. 200.
4.    Surimi ikan dibeli perusahan pengemasan dari pabrik pengolahan sebesar Rp. 600, surimi menjadi input perusahaan pengemasan. Pabrik mengemas surimi sehingga biaya output pengemasan surimi sebesar Rp. 800. Nilai tambah pabrik pengemasan sebesar Rp. 200.
5.    Pabrik pembekuan membeli surimi seharga Rp 800 dari perusahan pengemasan surimi ikan sehingga surimi menjadi input pabrik pembekuan. Pabrik pembekuan melakukan proses pembekuan surimi menggunakan teknologi pendingin, sehingga output menjadi Rp 1000. Nilai tambah pabrik pembekuan sebesar Rp. 200.
6.    Total nilai tambah dari seluruh sector produksi sebesar Rp. 1000. Jumlah nilai tambah harus sama dengan niali output barang jadi akhir sebesar Rp. 1000. Nilai tambah muncul akibat proses produksi yang dilakukan pabrik, mengolah barang mentah menjadi barang jadi. Nilai tambah dapat berupa sewa, upah, gaji dan profit (keuntungan) dari pabrik pengolahan.
Untuk menghitung nilai GDP suatu negara, maka yang digunakan dalam perhitungan  adalah total nilai tambah (nilai output - nilai input), bukan total dari nilai output. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, nilai tambah merupakan nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa dari perusahaan lain.  Perhitungan GDP menggunakan nilai tambah adalah untuk menghindari perhitungan ganda atas barang input yang dibeli pada perusahaan lain.

Comments

Popular posts from this blog

PERTAHANAN SEBAGAI BARANG PUBLIK

SEJARAH MARITIM DAN PERJUANGAN KERAJAAN-KERAJAAN NUSANTARA MELAWAN HEGEMONI EROPA