EMPAT CABANG BESAR DALAM METODE FENOMENOLOGI : REALISTIC, CONSTITUTIVE, HERMENEULOGI, EXISTENTIAL



Dalam penelitian kualitatif terdapat suatu metode penelitian yang dapat digunakan untuk analisis data, yaitu metode fenomenologi yang terbagi menjadi empat cabang besar yang dikenal. Penjelasan perbedaan empat cabang besar tersebut dapat dilihat pada tabel 1. 

Tabel 1. Perbedaan Fenomenologi
         PHENOMENOM


PERBEDAAN
REALISTIC
CONSTITUTIVE
HERMENEULOGI
EXISTENTIAL
TOKOH

Niebuhr and Morgenthau

Edmund Husserl
Martin Heidegger
Martin Heidegger
METODE ANALISIS
“Interpretative” pengalaman seseorang yang terjadi di dunia nyata dan apa-adanya


“Investigated” untuk mengetahui refleksi manusia terhadap perbedaan kehidupan sosial di alam (nilai penggunaan dan kegunaan alam untuk manusia)

“Interpretative” gaya bahasa yang digunakan narasumber untuk meberikan informasi.

“Investigated” pada pengalaman tertentu seseorang

FOKUS PENELITIAN
Peran yang dimainkan oleh lingkungan eksternal dalam proses kognitif manusia (sifat membentuk tindakan dari keyakinan)
Perspektif atau pandangan seseorang dengan mempercayai pengalaman sebagai bukti, kesadaran adalah bagian dari alam.
Penggunaan bahasa interview yang diajukan peneliti kepada narasumber dan peneliti meng-eksplor kebudayaan mereka

Pengalaman manusia (ketegangan dan penetrasi) pada diri seseorang, pengalaman dan makna hidup serta keunikan sebagai individu.

INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian menuntun untuk melihat pengalaman dengan melihat perasaan, pemikiran kita dan benda berperan aktif dalam menentukan berbagai bentuk interpretasi (Hubungan antar objek)

Penelitian objektif dengan mempertimbangkan lingkungan sekitar dan sikap manusia terhadap alam

Penelitian subjektif dengan melihat lingkungan sekitar.

Penelitian menuntun untuk mengetahui tentang eksistensi manusia yang konkrit, meliputi pengalaman dan tindakan bebas dalam situasi konkrit
LINGKUP PEMBAHASAN
Keseimbangan antara idealisme dan realita gagasan intensionalitas (lingkungan berperan aktif dalam pembentukan kegiatan manusia).

Hubungan dengan alam (nature) sebagai bagian dari budaya (cultural) di dunia.

Keberadaan manusia berdasarkan pengalaman masa lalu, hubungan manusia dengan dunia/kehidupan


Perwujudan dan keberadaan manusia di dunia nyata, sangat sesuai untuk penggambaran kehidupan manusia secara mendalam dan definisi keberadaan manusia secara luas.
APLIKASI METODOLOGI
Faktor eksternal Lingkungan yang membentuk perilaku manusia

Nature research (penelitian tentang alam)

Ilmu manusia (Human Sains)


Psikologi terapan yang menggambarkan pengalaman dan eksistensi manusia.

PERAN NARASUMBER
Narasumber dapat mendiskripsikan fenomena secara rasional dan mampu menyamakan objektifitas ilmu alam dengan ilmu sosial
--------
Memberikan informasi yang lengkap terhadap persepsi masal lalu. Pengambilan data dapat dilakukan dengan interview secara mendalam menggunakan tape recorded atau alat lain yang berguna untuk merekam gaya bahasa bicara narasumber yang kemudian akan di-interpretasikan oleh peneliti.

Narasumber dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk memberikan informasi yang mendalam, rinci dan relevan tentang pengalaman mereka.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam (bracketing interview) untuk mengetahui asumsi dan bias tentang subjek penelitian menjadi kesadaran.

TUJUAN PENELITIAN
Memahami keadaan lingkungan sekitar (fenomena) secara apa-adanya dengan mengandalkan pemikiran atau otak dan terjadi di dunia secara nyata.

Meng-kritisi (Critical of Phenomenology) fenomenologi secara mendalam dan mengurangi beberapa fenomena (Phenomenology reduction) yang tidak termasuk elemen didalam penelitian. Penelitian bertujuan untuk mencari kebenaran dan actual

Penelitian ini tidak mencari kebenaran, namun membangun kepercayaan terhadap persepsi kebenaran menurut seseorang (narasumber)
Peneliti mengidentifikasi keterlibatan manusia (narasumber) dalam persepsinya terhadap masalalu secara luas.
PERTANYAAN WAWANCARA
Peneliti memahami pemikiran narasumber, secara pasif menerima pengalaman mereka dan tidak mengubahnya atau me-mediasinya.
Pertanyaan wawancara berupa bagaimana mengontrol dan mengeksplor alam.

Pertanyaan wawancara berupa “good or bad” yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami ekspresi narasumber tentang pengalaman masalalu yang baik ataupun yang buruk.

Jenis interview atau wawancara yang dilakukan tidak terstrukutur dapat menggunakan dialog terbuka.

Sumber : Data diolah

DAFTAR PUSTAKA

Clegg, J.L. 2011. An Ex istential Phenomenological Examination of Parkour and Freerunning. Master Thesis and Graduate Research. The Faculty of the Department of Kinesiology.  San Jose State University. 

Embree, L. 2003. The Possibility of a Constitutive Phenomenology of The Environment. Eco-Phenomenology. NY : Sunny Press. p: 37-50

Lindseth, A and Astrid N. 2014. A Phenomenological Hermeneutical Method for Researching Lived Experience. Article.  Vol (18): 145-153. 

Massecar, A. 2016. How Pragmatism and Realist Phenomenology Can Bring Cognitive Science Back Into Philosophy. William James Studies. Vol 12 (1) : 36-46

Mu’ammar, M.D. 2017. Analisis Fenomenologi Terhadap Makna dan Realita. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Vol 13 (1) : 120-135

Pedro, G.M. 2009. A Brief Intellectual History of Early Realism in IR: A Critical Realism? Niebuhr, Morgenthau, Phenomenology And Critical Realism. Essay Paper for the International Association of Critical Realism. Rio De Janeiro. 

Sandmeyer, B. 2009. Husserl’s Constitutive Phenomenology : Its Problem and Promise. Routledge. New York

Slowan, A and Brian B. 2014. Phenomenology and Hermeneutic Phenomenology: the Philosophy , the Methodologies and Using Hermeneutic Phenomenology to Investigage Lecturers' Experiences of Curriculum Design. Article. Dublin Institute of Thecnology.

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN NILAI TAMBAH DALAM PENDAPATAN NASIONAL

PERTAHANAN SEBAGAI BARANG PUBLIK

SEJARAH MARITIM DAN PERJUANGAN KERAJAAN-KERAJAAN NUSANTARA MELAWAN HEGEMONI EROPA